Laman

Minggu, 17 April 2011

Si Berbulu yang Bergoyang-goyang

Caterpillar alias ulat bulu lagi jadi artis dadakan, sama hits-nya kayak Briptu Norman.. Hehe.. Cuma bedanya si ulet gak nyanyi dan joget India tapi malah ngegerayangin pohon-pohon.. Iiiiih.. Gw liatnya aj uda gatel-gatel. Awalnya ulet-ulet ini nongkrong di (kalo gw gak salah) daerah Jawa Timur but now spreads to 17 regencies and cities in the province.. Wow! Some people says there is connection between climate change and this plague, read this

Perubahan iklim terutama temperatur lingkungan ikut mempengaruhi populasi ulat bulu, karena temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat itu, kata pakar hama dan penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Suputa. Selain karena hubungan perubahan iklim dan peningkatan populasi ulat, tapi ternyata bisa juga karena semakin berkurangnya predator, mungkin ini karena jumlah burung predator yang semakin banyak diburu. Inget gak pelajaran rantai makanan? Ulet dimakan sama burung tapi karena sekarang burungnya uda dijadiin peliharaan atau malah dimasak ngebuat ulet berkembang biak semakin banyak jadinya kayak gini deh.. Akibatnya destroyed more than 8,000 mango tree, yaah.. Kasian buah kesukannku jadinya gagal panen..

Beberapa orang ngatasinnya dengan nyemprotin pestisida tapi ternyata if you use pesticides may cause kill other insects padahal that insects could serve a function for tree, serba salah kan? Gw ngebayangin nih yah kalo misalkan makin banyak pohon yang kena si gerembolan ulet bulu trus (amit-amit) ngerembet ke tanaman lain, berarti harga buah atau sayuran bakalan mahal donk? Trus nanti saking mahalnya ngebuat kita gak mau atau bisa beli yang ada bikin kita kekurangan serat. Hmm.. Ternyata muncul masalah-masalah y dari wabah ini. Belum juga kerugian petaninya, kan kalo hasil kebunnya gak bisa dipanen lagi kasian donk gak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya..
Tanaman yang kena pestisida kan juga bahaya, antara lain :
  •           Tanaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia. Secara tidak langsung dan tidak sengaja, tubuh mahluk hidup itu telah tercemar pestisida. Bila seorang ibu menyusui memakan makanan dari tumbuhan yang telah tercemar pestisida maka bayi yang disusui menanggung resiko yang lebih besar untuk teracuni oleh pestisida tersebut daripada sang ibu. Zat beracun ini akan pindah ke tubuh bayi lewat air susu yang diberikan. Dan kemudian racun ini akan terkumpul dalam tubuh bayi (bioakumulasi).
  • Pestisida yang tidak dapat terurai akan terbawa aliran air dan masuk ke dalam sistem biota air (kehidupan air). Konsentrasi pestisida yang tinggi dalam air dapat membunuh organisme air diantaranya ikan dan udang. Sementara dalam kadar rendah dapat meracuni organisme kecil seperti plankton. Bila plankton ini termakan oleh ikan maka ia akan terakumulasi dalam tubuh ikan. Tentu saja akan sangat berbahaya bila ikan tersebut termakan oleh burung-burung atau manusia. Salah satu kasus yang pernah terjadi adalah turunnya populasi burung pelikan coklat dan burung kasa dari daerah Artika sampai daerah Antartika. Setelah diteliti ternyata burung-burung tersebut banyak yang tercemar oleh pestisida organiklor yang menjadi penyebab rusaknya dinding telur burung itu sehingga gagal ketika dierami. Bila dibiarkan terus tentu saja perkembangbiakan burung itu akan terhenti, dan akhirnya jenis burung itu akan punah.
  • Ada kemungkinan munculnya hama spesies baru yang tahan terhadap takaran pestisida yang diterapkan. Hama ini baru musnah bila takaran pestisida diperbesar jumlahnya. Akibatnya, jelas akan mempercepat dan memperbesar tingkat pencemaran pestisida pada mahluk hidup dan lingkungan kehidupan, tidak terkecuali manusia yang menjadi pelaku utamanya
Hmm.. Ternyata hewan sekecil itu sakti juga y?

Jumat, 15 April 2011

Huaaaah.. Panasnya..

Climate change is real. The science is compelling. And the longer we wait, the harder the problem will be to solve. 
Nowadays everybody's talking about climate change. Farmer difficult to predict the planting season, what is the best seed to be planted. Getting hot everyday, I'm living in Bogor, West Java, when I was child i couldn't take a shower with cold water, because Bogor temperature was like Puncak or Bandung, it was so cooooold.. brrr.. Read this. Yang akhirnya ngebuat lembaga internasional dan pemerintah semua negara membentuk workshoplah sampe lembaga internasional dan lokal untuk memeranginya. I'm not gonna talk about those, terlalu beraaaat.. Hehe..

Sering kan kita baca atau denger ada kampanye atau program untuk perubahan iklim ini? Sering kan denger istillah greening, emisi dan semacamnya? Tapi gw suka mikir are you that "green"? Tetep pake ac padahal ada gas freon yang berbahaya terhadap lapisan ozon yang semakin hari semakin menipis, pesawat terbang  menggunakan bahan bakar Kerosin yang memakai 2.580 kg CO2 per liter. Lebih milih pake kendaraan pribadi, emang sih transportasi massal disini belum terlalu nyaman dan aman. Dan seabrek daily activity lainnya, dalam sehari-hari aj kita uda berperan untuk bikin bumi makin panas kan?

Haha.. Tumben yah gw bahas yang berat-berat? Gw gak bermaksud apa-apa, ini cuma apa yang ada di kepala gw aj.. Lah wong gw sendiri juga belum bantu earth mother banyak kok..


Selasa, 05 April 2011

What is your status on social network?


Ngerasain apa dikit atau ada kejadian apa pasti kita langsung refleks mijit-mijit keyboard laptop atau keypad henpong buat dijadiin status. Nah.. Menurut pengamatan gw ada beberapa tipe status di jejaring sosial, antara lain (macam pengamat hebat):

1. Cari perhatian
Tipe ini agak menganggu, contohnya ”aduh idungnya mampet”, ”pacar gw kemana y?” ”ak sedih”. Kayaknya bulu matanya jatoh juga bisa dijadiin status kali. Parahnya tipe ini bisa-bisa tiap 10 menit sekali gonta-ganti, begitu lo liat di timeline atau recent updates pasti uda ada yang berubah lagi. Haha.. Ini cari perhatian atau kurang kerjaan sih?

2. Motivator setengah mateng
“hari ini dan seterusnya musti baik ke setiap orang, apa yang kita tanam nanti panennya kita juga yang rasain, bla.. bla..” tapi abis itu kesenggol orang langsung deh marah-marah.. Haha.. 

3. Pencitraan
Hampir mirip kayak si ”motivator setengah mateng”, tapi yang ini punya maksud terselubung, mungkin ini menarik perhatian lawan jenis atau pujian dari orang-orang, contoh statusnya ”ketemu temen lama katanya gw makin cantik, bohai, aduhai”. Semacam narsis dikit-lah.

4. Konyol
Nah ini yang paling gw suka, status yang ngehibur dan bikin ngakak, ”abis makan tiang listrik kali ya, tenggorokan gw jadi sakit gini”.

Hayooo.. Kalo lo masuk status jejarin sosial yang mana? Gw? Kalo gw yang.. Hmm.. Haha.. Kayaknya gw pernah jadi si cari perhatian (tapi sumpah ga juga yang 10 menit sekali gonta-ganti status), motivator setengah mateng, agak beda dikit kalo gw abis baca artikel yang bagus-bagus kayak earth hour atau gak workshop apa gitu gw suka update poin-poin yang pentingnya biar berbagi ke semua orang (ngeles). Pencitraan? Haha.. apa yang mau gw bagus-bagusin? Lah.. Gw minimalis begini hidupnya. Nah.. Kalo yang terakhir, konyol, gw sering banget.. Haha.. 

Yah.. Namanya juga jejaring sosial itu akun pribadi, jadi suka-suka si empunya donk mau update apa juga, iya gak? Hihi..